Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Review Anime Demon Slayer : Kimetsu no Yaiba Mugen Train.

Review Anime Demon Slayer : Kimetsu no Yaiba Mugen Train.
Bahkan, jika kau berhenti  mencoba untuk menyerah. Aliran waktu tidak akan berhenti untukmu. Waktu tidak dapat menemanimu untuk menanggung kesedihan ~ Rengoku Kyoujuro

Rengoku Kyoujuro terluka parah. Pelipis sebelah kirinya berlumuran darah. Mata kirinya juga sudah cedera dan tak bisa melihat akibat terkena bogem mentah dari sang musuh. Dia tahu tengah menghadapi lawan yang berat. 

Akaza adalah salah satu anggota Upper Moon, Iblis bulan atas – jajaran para iblis yang berada di bawah komando langsung Kibutsuji Muzan - patron sekaligus pemimpin pasukan Iblis. 

Kizuki atau 12 iblis bulan atas memang berbeda dengan varian iblis lainnya. Mereka bukan tipe iblis yang sekali tebas langsung tewas. Setiap kali katana merobek tubuh mereka, secepat itu pula bagian tubuh yang terpotong akan melakukakan regenerasi dan utuh kembali. 

Meskipun sadar ada kesenjangan kekuatan, setelah berkali-kali terdesak, semangat bertarung Kyoujuro untuk melawan Akaza tetap menyala-nyala. Dengan kekuatan yang tersisa, dengan semangat apinya, Kyojuro mengayunkan pedang dan menebaskannya pada sang Iblis. 

Review Anime Demon Slayer  Kimetsu no Yaiba Mugen Train.
Kredit | animesaku.com

Namun, miris, pada satu momen, mungkin Kyoujuro kurang awas dan kalah cepat, sehingga tangan Akaza, berhasil menusuk tubuh bagian kanan Kyoujuro sampai ke organ vital jantung.  

Di menit-menit terakhir pertarungan,  Kyoujuro masih memiliki siasat dan berniat untuk membunuh Akaza dengan mencengkeram dan menahan sekuat tenaga kedua tangannya sampai matahari terbit sehingga iblis itu akan hangus terpanggang. 

Sayangnya, iblis tersebut tidak kalah licik. Diputuskan kedua tangannya dari cengkeraman Kyoujuro. Lalu, dia lari tunggang-langgang ke dalam hutan demi menghindari paparan sinar matahari yang akan merenggut nyawanya. 

Baku hantam Rengoku Kyoujuro- sang pilar api dengan Akaza – iblis bulan atas - merupakan plot akhir dalam Film Demon Slayer : Kimetsu no Yaiba Mugen Train. Film ini rilis bulan Oktober di Jepang. Demon Slayer : Kimetsu no Yaiba Mugen Train merupakan sekuel dari serial anime yang tamat di episode 26 beberapa bulan silam. 

Film ini mengambil setting di dalam sebuah kereta.  Berkisah tentang para pembasmi iblis : Tanjiro Kamado, Nezuko Kamado (adek Tanjiro), Zenitsu Agatsuma, dan Inosuke Hashibira,  untuk membantu seorang Hashira – tingkatan teratas dalam peringkat pembasmi iblis - bernama Rengoku Kyoujuro dalam menjalankan misi penyelamatan terhadap 200 penumpang kereta api dari ancaman Iblis. 

Seperti yang penggemar ketahui, dalam film tersebut ada dua iblis kuat yang diutus oleh Muzan. Satu dari dua iblis tersebut, yang muncul sebelum Akaza, justru hampir mengalahkan Tanjiro dkk. tanpa bertarung. Mereka nyaris tewas ketika terhipnotis dan terjebak dalam mimpi yang melenakan. 

Rupanya iblis itu punya kemampuan untuk mengeksploitasi kesedihan yang dimiliki oleh korbannya. Tanjiro, misalnya, secara dramatis bermimpi dipertemukan kembali dengan keluarganya yang sudah tewas. 

Namun, berkat bantuan dan petunjuk almarhum ayahnya, Tanjiro berhasil bangun dengan cara memotong lehernya sendiri dalam mimpi. 

Menjelang akhir film, para penggemar benar-benar disuguhkan dengan pertarungan  yang apik dan sinematik. Adu kekuatan dan kecepatan yang diperagakan oleh Rengoku Kyoujuro sebagai perwakilan dari pembasmi iblis melawan Akaza selaku delegasi dari pasukan iblis. 

Ending dari film ini ditutup dengan plot twist kematian sang Pillar Api – Rengoku Kyoujuro. Sebagai orang penggemar yang tidak membaca manganya, tentu saya terkejut. 

Namun, ada beberapa petuah dan pesan luhur Kyoujuro yang diberikan kepada Tanjiro dan Inosuke menjelang kematiannya yang mungkin bisa kita renungkan. 

Di hadapan Tanjiro yang berlinang air mata, dan Inosuke yang berdiri tidak jauh dari tempat Kyoujuro bersimpuh, dengan darah yang terus mengalir, ia mengatakan begini :

Tidak peduli akan kelemahanmu. Tidak peduli seberapa kekuatanmu. Bakar hatimu. Rapatkan langkahmu dan bergerak maju. Bahkan, jika kau berhenti  mencoba untuk menyerah. Aliran waktu tidak akan berhenti untukmu. Waktu tidak dapat menemanimu untuk menanggung kesedihan

Kita memang tidak boleh berlarut-larut dengan masa lalu. Setidaknya itu yang diajarkan oleh Kyoujuro.

Mahfud
Mahfud Ahmad Mahfud - Pecinta Anime dan Kolektor Buku

2 comments for "Review Anime Demon Slayer : Kimetsu no Yaiba Mugen Train. "

  1. Mantap bang.. Gnews sy udh ACC blm bang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sudah acc bang. tapi artikelnya belum tampil. ditunggu ya

      Delete