Seiring meningkatnya perkembangan teknologi dan semakin banyak jumlah warga digital, semakin besar kemungkinan terjadinya potensi kejahatan cyber (cyber crime). Kejahatan cyber berimplikasi pada kerugian secara finansial, bocornya data, pencurian data, kerusakan perangkat komputer, maupun dampak negative pada kejiawaan seseorang.
Ada beberapa gangguan yang dapat terjadi ketika berinteraksi dengan teknologi informasi, antara lain sebagai berikut.
Daftar Isi
5 Jenis Ancaman Digital
1. Back Door
Back Door atau dalam terjemahan bahasa inggris adalah di balik pintu, memiliki pengertian program yang ditanam oleh penyusup ke dalam komputer korban yang bertujuan untuk bekerja secara diam-diam tanpa teridentifikasi oleh si pemilik maupun sistem security dan antivirus yang di pasang pada komputer korban.
Tujuan dari program back door adalah untuk mendapatkan akses secara illegal, me-remote, dan mengontrol kerja komputer korban. Akibatnya, komputer dapat mengalami kerusakan sistem, dan data-data penting seperti akun user dicuri.
Pada beberapa kasus, misalnya komputer berbasis Windows, penyusup sering menggunakan beberapa program Back Door seperti BackOrifice, SubSeven, dan Netbus.
2. Trojan Horse
Trojan Horse merupakan program yang sering digunakan oleh intruder untuk memasukkan program Back Door ke dalam komputer korban.
Trojan sering kali disisipkan pada program-program yang terlihat memiliki kegunaan bagi user. Namun, pada beberapa program antivirus yang memiliki engine ter-update, sering kali mampu mendeteksi dan mengisolasi program Trojan Horse tersebut agar tidak menginfeksi sistem komputer.
3. DoS (Denial of Service)
Konsep sederhana dari DoS adalah mengirimkan data ke target secara terus-menerus dalam jumlah besar. Sebagai contoh, komputer intruder melakukan DoS dengan besar data 10 MB per detik selama 1 jam sehingga komputer korban akan menerima data sampah atau spam sebesar 36.000 MB.
Akibatnya, komputer korban menjadi crash, hang, bahkan down. Seperti era 2000-an yang sedang populer, virus brontok menginfeksi komputer, lalu memerintahkan korban melakukan DoS ke sebuah target tertentu secara bersamaan.
Teknik ini disebut sebagai DDoS atau Distributed Denial of Service. Banyak server yang diberitakan mengalami penyerangan hingga down dan mengakibatkan terputusnya layanan service yang dijalankan.
4. Program agen penyerangan
Konsep program agen penyerangan sama seperti DDoS. Setelah program terpasang pada komputer korban, komputer korban dijadikan sebagai komputer pendukung yang menjadi perantara bagi intruder untuk melakukan penyerangan ke komputer lainnya.
Kejadian ini berdampak pada perangkat digital yang dijadikan agen, akan mengalami error atau down.
5. Virus
Virus merupakan aplikasi yang dibuat secara khusus untuk merusak perangkat digital yang berhasil diinfeksi. Dampak yang ditimbulkan pada perangkat adalah banyak file yang hilang, di-hidden, sistem operasi yang rusak, dan aplikasi yang error atau tidak dapat bekerja sesuai mestinya.
Selain melakukan perusakan data atau sistem dalam perangkat, virus juga dilengkapi dengan mode perlindungan diri serta mempunyai kemampuan menggandakan diri, men-sutdown perangkat, serta menyembunyikan diri.
Demikian Artikel tentang Meningkatkan Keamanan digital